Senin, 18 April 2011
Analisis Kesehatan Bank Dengan Metode CAMELS Pada BPD Kalimantan Timur
Penilaian kesehatan suatu bank dapat dilihat dari berbagai aspek. Penilaian bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat, sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas serta pembina bank-bank dapat memberikan arahan bagaimana bank tersebut harus dijalankan dengan baik atau bahkan dihentikan operasinya.
Ukuran untuk penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank
1) Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank
2) Bank Indonesia menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank dengan memperhatikan aspek permodalan, kualitas aset, kualitas manajemen, rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank.
3) Bank wajib memelihara kesehatan bank sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (2) dan wajib melakukan usaha sesuai dengan prinsip-prinsip kehati-hatian.
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang tentang perbankan tersebut, Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 yang mengatur tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank. Ketentuan ini merupakan penyempurnaan ketentuan yang dikeluarkan Bank
Metode penilaian tingkat kesehatan bank tersebut diatas kemudian dikenal dengan metode CAMEL. Karena telah dilakukan perhitungan tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL selanjutnya dilanjutkan dengan perhitungan tingkat kepatuhan bank pada beberapa ketentuan khusus, metode tersebut selanjutnya dikenal dengan istilah CAMEL Plus. Penilaian kesehatan bank meliputi 5 aspek yaitu:
1) Capital, untuk rasio kecukupan modal
2) Assets, untuk rasio kualitas aktiva
3) Management, untuk menilai kualitas manajemen
4) Earning, untuk rasio-rasio rentabilitas bank
5) Liquidity, untuk rasio-rasio likuiditas bank
1. ASPEK PERMODALAN (CAPITAL)
Penilaian pertama adalah aspek permodalan, dimana aspek ini menilai permodalan yang
dimiliki bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank.
Penilaian tersebut didasarkan paa CAR (Capital Adequacy Ratio) yang ditetapkan BI,
yaitu perbandingan antara Modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.
2. ASPEK KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (ASSET )
Aktiva produktif atau Productive Assets atau sering disebut dengan Earning Assets
adalah semua aktiva yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk dapat memperoleh
penghasilan sesuai dengan fungsinya. Ada empat macam jenis aktiva produktif yaitu :
a. Kredit yang diberikan
b. Surat berharga
c. Penempatan dana pada bank lain
d. Penyertaan
Penilaian aset, sesuai dengan Peraturan BI adalah dengan membandingkan antara
aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Selain itu juga rasio
penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap aktiva produktif yang diklasifikasikan.
Klasifikasi aktiva produktif merupakan aktiva produktif yang telah dilihat
kolektabilitasnya, yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.
3. ASPEK KUALITAS MANAJEMEN (MANAGEMENT)
Aspek ketiga penilaian kesehatan bank meliputi kualitas manajemen bank. Untuk menilai
kualitas manajemen akan mengajukan 250 pertanyaan yang menyangkut manajemen
bank yang ebrsangkutan. Kualitas ini juga akan melihat dari segi pendidikan serta
pengalaman para karyawannya dalam menangani bebagai kasus yang terjadi.
4. ASPEK RENTABILITAS (EARNING)
7Penilaian aspek ini diguankan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan
keuntungan, juga untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai
bank yang bersangkutan. Penilaian ini meliputi ROA atau Rasio Laba terhadap Total
Aset, dan Perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional
(BOPO)
5. ASPEK LIKUIDITAS (LIKUIDITY)
Aspek kelima adapah penilaian terhadap aspek likuiditas bank. Suatu bank dukatakan
likuid, apabila bank yangbersangkutan mampu membayar semua hutangnya, terutama
hutang-hutang jangka pendek. Selain itu juga bank harus mampu memenuhi semua
permohonan kredit yang layak dibiayai.
Penilaian dalam aspek ini meliputi :
a. Rasio kewajiabn bersih Call Money terhadap Aktiva Lancar
b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI, Giro,
Tabungan, deposito dan lain-lain.
Sumber : http://www.bi.go.id
http://kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.7
Minggu, 03 April 2011
Minority Interest
banyak perusahaan yang melaporkan kepentingan minoritas dalam anak perusahaan "minority interest in subsidiary company" antara pos utang jangka panjang dan pos ekuitas dalam neraca konsolidasi; sedangkan yang lain melaporkan sebagian dari ekuitas pemegang saham.
a) Deskripsikan kepentingan minoritas (minority interest).
b) Tunjukan pada bagian mana dalam neraca konsolidasi minority interest tersebut harus ditempatkan. Diskusikan apa sudut pandang yang mendasari kedua perbedaan pelaporan minority interest tersebut.
Jawaban :
a) kepentingan minoritas adalah : hak pemegang sebagian kecil saham anak perusahaan (selain yang dikuasai induk perusahaan) atas kekayaan bersih anak perusahaan. Minority interest di dalam neraca konsolidasi dapat di laporkan sebagai elemen utang atau modal. Hak minoritas dalam Laba disajikan tersendiri dalam Laporan laba Rugi Konsolidas, dengan Kepemilikan saham minoritas (kecil) , persentase kepemilikan saham dibawah 20%.
b) di dalam neraca konsolidasi Minority interest dapat di laporkan sebagai elemen utang atau modal
Minggu, 20 Maret 2011
Analisis Bisnis dan Identifikasi Tujuannya
analisis bisnis merupakan proses evaluasi prospek ekonomi dan resiko perusahaan. hal tersebut meliputi analisis atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi keuangan dan kinerjanya. analisis berguna dalam banyak keputusan bisnis seperti memilih investasi dalam efek (
Jenis-jenis Analisis Bisnis
-Analisis Kredit
analisis kredit merupakan evaluasi kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit. kelayakan kredit adalah kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban kreditnya. analisis kredit berfokus kepada analisislikuiditas maupun solvabilitas.
Analisis Ekuitas
analisis ekuitas menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas resiko atau imbalan kepemilikan. analisis ekuitas bersifat asimetris, dimana harus menilai dua sisi resiko dan potensial.
Identifikasi tujuan dari Analisis Bisnis
Analisis bisnis diperlukan dalam beberapa hal lain sebagai berikut:
- manager. Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka di masa depan, manager berkempentingan atas kondisi keuangan , memuat prospektif pihak luar terhadap perusahaan. Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada manager perubahan strategis dalam kegiatan oprasional, investasi dan pendanaan perusahaan.
- Merger, akuisisi, dan investasi. Analisis bisnis dilakukan tiap kali perusahaan merestrukturasi oprasinya melalui merger, akuisisi, divestasi maupun spin-off. Investasi perlu mengidentifikasi target potensial dan menentukan nilainya
- Managemen keuangan. Manager harus mengevaluasi dampak keputusan dan keuangan dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Analisis bisnis membantu manager untuk menilai dampak keputusan keuangan terhadap profitibilitas dimasa mendatang maupun resikonya.
- Auditor eksternal. Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajaran laporan. Saat terselsaikannya audit, analisis laporan keuangan dapat menjadi alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
- Direktur. Sebagai pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untung melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi scara hati-hati aktivitas perusahaan . hal ini memerlukan pemahaman dan apresiasi atas aktivitas pendanaan , investasi dan oprasi. Analisis laporan keuangan membantu direktur menunaikan tugasnya.
soal 2-7 (pelaporan keuangan dan kecurangan keuangan)
Selasa, 22 Februari 2011
Analisis Laporan Keuangan BAB I
Soal 1.5
Asumsikan Anda seorang analis yang sedang mengevaluasi Mesco Company. Data yang tersedia dalam analisis keuangan Anda adalah sebagai berikut (kecuali dinyatakan lain, seluruh data adalah per 31 Desember, tahun 5)
Laba ditahan, 31 Desember Tahun 4 $98.000
Rasio margin laba kotor 25%
Aktiva tak lancar 2,5-1
Jumlah hari penjualan dlm persediaan $280.000
Jumlah hari penjualan dlm piutang 45 hari
Ekuitas pemegang saham trhdp total utang 4-1
Penjualan $920.000
Saham biasa: nilai nominal $15: 10.000 lembar saham ditempatkan dan beredar pada harga $21 per lembar
Diminta:
Menggunakan data tersebut, susunlah neraca per 31 Desember, tahun 5, untuk analisis Anda. Beban operasi (tidak termasuk pajak dan harga pokok penjualan tahun 5) adalah sebesar $180.000. Tarif pajak adalah 40%. Asumsikan 360 hari setahun dalam perhitungan rasio. Tidak ada deviden tunai yang dibayarkan tahun 4 atau tahun 5. Aktiva lancar terdirin dari kas, piutang, dan persediaan.
Jawaban:
Rasio Margin Laba Kotor = (Penjualan – HPP)
Penjualan
25 % = (920.000 – HPP)
920.000
HPP = 920.000 – (920.000 * 25%)
= 920.000 – 230.000
= 690.000
Laporan Laba Rugi
Penjualan Rp 920.000
HPP Rp 690.000
Laba Kotor Rp 230.000
Beban Operasi Rp 180.000
Laba sebelum pajak Rp 50.000
Total Pajak Rp 20.000 ( 50.000 * 40%)
Laba Bersih Rp 30.000
Jumlah hari untuk menjual persediaan = persediaan rata-rata
HPP / 360
45 hari = persediaan rata-rata (x)
690.000 / 360
Persediaan rata-rata(x) = 45 * (690.000 / 360)
= 45 * (1916,67)
= 86.250,15 (86.250 (pembulatan))
Persediaan = 86.250
2
= 43.125
Periode Penagihan = Piutang rata-rata
Penjualan / 360
18 hari = Piutang rata-rata
920.000 / 360
Piutang rata-rata = 18 * (920.000 / 360)
= 18 * 2.555,5
= 45.999
Piutang = 45.999/2
= 22.999,5